العمل في الجلوس في الصلاة

Bab Yang perlu diperhatikan saat duduk dalam shalat

Muwatha' Malik #184

موطأ مالك ١٨٤: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ مُسْلِمِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُعَاوِيِّ أَنَّهُ قَالَ رَآنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ وَأَنَا أَعْبَثُ بِالْحَصْبَاءِ فِي الصَّلَاةِ فَلَمَّا انْصَرَفْتُ نَهَانِي وَقَالَ اصْنَعْ كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ فَقُلْتُ وَكَيْفَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ قَالَ كَانَ إِذَا جَلَسَ فِي الصَّلَاةِ وَضَعَ كَفَّهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى وَقَبَضَ أَصَابِعَهُ كُلَّهَا وَأَشَارَ بِأُصْبُعِهِ الَّتِي تَلِي الْإِبْهَامَ وَوَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى وَقَالَ هَكَذَا كَانَ يَفْعَلُ

Muwatha' Malik 184: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Muslim bin Abu Maryam] dari [Ali bin Abdurrahman Al Mu'awi] dia berkata: " [Abdullah bin Umar] melihatku bermain-main dengan kerikil dalam shalat. Tatkala telah selesai, dia melarangku dan berkata: "Lakukanlah sebagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam! " Saya bertanya, "Apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?" Dia menjawab, "Jika beliau duduk dalam shalat, beliau meletakkan tangan kanannya di atas paha kanannya, menggenggam semua jari-jarinya dan berisyarat dengan jari telunjuknya. Dan beliau juga meletakkan tangan kirinya di atas paha kirinya." Abdullah bin Umar berkata: "Beginilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya."

Muwatha' Malik #185

موطأ مالك ١٨٥: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ وَصَلَّى إِلَى جَنْبِهِ رَجُلٌ فَلَمَّا جَلَسَ الرَّجُلُ فِي أَرْبَعٍ تَرَبَّعَ وَثَنَى رِجْلَيْهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ عَبْدُ اللَّهِ عَابَ ذَلِكَ عَلَيْهِ فَقَالَ الرَّجُلُ فَإِنَّكَ تَفْعَلُ ذَلِكَ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ فَإِنِّي أَشْتَكِي

Muwatha' Malik 185: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abdullah bin Dinar] Bahwasanya ia mendengar, ada seorang laki-laki yang shalat di sisi [Abdullah bin Umar] . Takala laki-laki itu duduk di rakaat ke empat, dia duduk dengan kaki bersilang di bawah paha dan menjongkokkan kedua kakinya. Tatkala Abdullah telah selesai, dia mencela perbuatan laki-laki itu. Orang itu berkata: "Kamu juga melakukan itu." Abdullah bin Umar menjawab, "Karena kakiku sakit."

Muwatha' Malik #186

موطأ مالك ١٨٦: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ صَدَقَةَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ حَكِيمٍ أَنَّهُ رَأَى عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَرْجِعُ فِي سَجْدَتَيْنِ فِي الصَّلَاةِ عَلَى صُدُورِ قَدَمَيْهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ ذَكَرَ لَهُ ذَلِكَ فَقَالَ إِنَّهَا لَيْسَتْ سُنَّةَ الصَّلَاةِ وَإِنَّمَا أَفْعَلُ هَذَا مِنْ أَجْلِ أَنِّي أَشْتَكِي

Muwatha' Malik 186: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Shadaqah bin Yasar] dari [Al Mughirah bin Hakim] dia melihat [Abdullah bin Umar] bertopang pada kedua telapak kakinya setiap kali mengangkat kepalanya dari sujud. Tatkala selesai, ada orang yang menanyakan hal itu. Dia menjawab: "Sesungguhnya itu bukan sunnah dalam shalat. Saya melakukannya karena kakiku sakit."

Muwatha' Malik #187

موطأ مالك ١٨٧: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ كَانَ يَرَى عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَتَرَبَّعُ فِي الصَّلَاةِ إِذَا جَلَسَ قَالَ فَفَعَلْتُهُ وَأَنَا يَوْمَئِذٍ حَدِيثُ السِّنِّ فَنَهَانِي عَبْدُ اللَّهِ وَقَالَ إِنَّمَا سُنَّةُ الصَّلَاةِ أَنْ تَنْصِبَ رِجْلَكَ الْيُمْنَى وَتَثْنِيَ رِجْلَكَ الْيُسْرَى فَقُلْتُ لَهُ فَإِنَّكَ تَفْعَلُ ذَلِكَ فَقَالَ إِنَّ رِجْلَيَّ لَا تَحْمِلَانِي

Muwatha' Malik 187: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abdurrahman bin Al Qasim] dari [Abdullah bin Abdullah bin Umar] dia mengabarkan kepadanya, bahwa ia pernah melihat [Abdullah bin Umar] duduk dengan kaki bersilang di bawah paha dalam shalat, Abdurrahman bin Al Qasim berkata: "Saya melakukannya ketika saya masih kecil. lantas Abdullah melarangku. Kemudian ia berkata: "Sunah dalam shalat adalah, menegakkan kaki kananmu dan menghamparkan kaki kirimu." Saya bertanya, "Kenapa kamu melakukan?" ia menjawab, "Karena kedua kakiku sudah tidak kuat lagi."

Muwatha' Malik #188

موطأ مالك ١٨٨: و حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ أَرَاهُمْ الْجُلُوسَ فِي التَّشَهُّدِ فَنَصَبَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى وَثَنَى رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَجَلَسَ عَلَى وَرِكِهِ الْأَيْسَرِ وَلَمْ يَجْلِسْ عَلَى قَدَمِهِ ثُمَّ قَالَ أَرَانِي هَذَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ وَحَدَّثَنِي أَنَّ أَبَاهُ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ

Muwatha' Malik 188: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Yahya bin Sa'id], bahwa [Al Qasm bin Muhammad] memperlihatkan kepada mereka cara duduk tasyahud. Dia menegakkan kaki kanannya, menghamparkan kaki kirinya dan duduk di atas pangkal paha yang kiri, dan ia tidak duduk di atas telapak kakinya. Lalu ia berkata: " [Abdullah bin Abdullah bin Umar] telah memperlihatkan ini kepadaku, dan ia katakan kepadaku bahwa [bapaknya] melakukan hal itu."