العمل في العقيقة

Bab Hal-hal yang harus diperhatikan dalam masalah 'aqiqah

Muwatha' Malik #948

موطأ مالك ٩٤٨: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ لَمْ يَكُنْ يَسْأَلُهُ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِهِ عَقِيقَةً إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهَا وَكَانَ يَعُقُّ عَنْ وَلَدِهِ بِشَاةٍ شَاةٍ عَنْ الذُّكُورِ وَالْإِنَاثِ

Muwatha' Malik 948: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Nafi'] berkata: "Tidak seorang pun dari keluarga Abdullah bin Umar meminta kambing untuk dijadikan aqiqah kecuali ia memberikannya. [Ibnu Umar] beraqiqah untuk anak-anaknya dengan seekor kambing: baik untuk anak laki-laki maupun anak perempuan.

Muwatha' Malik #949

موطأ مالك ٩٤٩: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِيِّ أَنَّهُ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يَسْتَحِبُّ الْعَقِيقَةَ وَلَوْ بِعُصْفُورٍ

Muwatha' Malik 949: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Rabi'ah bin Abu Abdurrahman] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At-Taimi] berkata: "Aku mendengar [Bapakku] menganjurkan aqiqah walaupun dengan seekor burung."