موطأ مالك ٥٧٣: قَالَ يَحْيَى قَالَ مَالِك قَالَ هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ قَالَ عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ لَمْ أَرَ الْقُبْلَةَ لِلصَّائِمِ تَدْعُو إِلَى خَيْرٍ
Muwatha' Malik 573: Telah berkata Yahya: Malik berkata: [Hisyam bin Urwah] berkata: [Urwah bin az Zubair] berkata: "Menurutku ciuman bagi orang yang berpuasa itu tidak mendatangkan kebaikan."
موطأ مالك ٥٧٤: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ سُئِلَ عَنْ الْقُبْلَةِ لِلصَّائِمِ فَأَرْخَصَ فِيهَا لِلشَّيْخِ وَكَرِهَهَا لِلشَّابِّ
Muwatha' Malik 574: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha bin Yasar] bahwa [Abdullah bin Abbas] pernah ditanya tentang ciuman bagi orang yang berpuasa. Kemudian ia membolehkannya bagi yang sudah tua dan membencinya bagi yang masih muda."
موطأ مالك ٥٧٥: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَنْهَى عَنْ الْقُبْلَةِ وَالْمُبَاشَرَةِ لِلصَّائِمِ
Muwatha' Malik 575: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Nafi'] bahwa [Abdullah bin 'Umar] melarang ciuman dan cumbuan bagi orang yang berpuasa."