العمل في جامع الصلاة

Bab Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam masalah shalat

Muwatha' Malik #360

موطأ مالك ٣٦٠: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي قَبْلَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ وَبَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ وَبَعْدَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ فِي بَيْتِهِ وَبَعْدَ صَلَاةِ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ وَكَانَ لَا يُصَلِّي بَعْدَ الْجُمُعَةِ حَتَّى يَنْصَرِفَ فَيَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ

Muwatha' Malik 360: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat dua rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah maghrib di rumahnya, dan dua rakaat setelah shalat Isya. Beliau tidak shalat sunnah setelah Jum'at hingga beliau selesai, kemudian beliau shalat dua rekaat."

Muwatha' Malik #361

موطأ مالك ٣٦١: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَرَوْنَ قِبْلَتِي هَاهُنَا فَوَاللَّهِ مَا يَخْفَى عَلَيَّ خُشُوعُكُمْ وَلَا رُكُوعُكُمْ إِنِّي لَأَرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي

Muwatha' Malik 361: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abu Az Zinad] dari [Al A'raj] dari [Abu Hurairah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apakah kalian melihatku berada di sini? Demi Allah, saya melihat kekhusyuan dan rukuk kalian. Sungguh saya melihat kalian dari belakangku."

Muwatha' Malik #362

موطأ مالك ٣٦٢: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْتِي قُبَاءَ رَاكِبًا وَمَاشِيًا

Muwatha' Malik 362: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang ke Quba dengan berkendaraan dan berjalan kaki."

Muwatha' Malik #363

موطأ مالك ٣٦٣: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ مُرَّةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا تَرَوْنَ فِي الشَّارِبِ وَالسَّارِقِ وَالزَّانِي وَذَلِكَ قَبْلَ أَنْ يُنْزَلَ فِيهِمْ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ هُنَّ فَوَاحِشُ وَفِيهِنَّ عُقُوبَةٌ وَأَسْوَأُ السَّرِقَةِ الَّذِي يَسْرِقُ صَلَاتَهُ قَالُوا وَكَيْفَ يَسْرِقُ صَلَاتَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لَا يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلَا سُجُودَهَا

Muwatha' Malik 363: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] dari [Nu'man bin bin Murrah], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apa pendapat kalian tentang peminum, pencuri dan pezina?" pada saat itu belum turun ayat kepada mereka yang menjelaskan tentang hal itu. Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Beliau bersabda: "Semua itu adalah perbuatan keji dan di dalamnya terdapat hukuman. Sejelek-jelek pencuri ialah orang yang mencuri dalam shalatnya." Mereka bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana seorang mencuri shalatnya?" Beliau menjawab: "Dia tidak menyempurnakan rukuknya dan sujudnya."

Muwatha' Malik #364

موطأ مالك ٣٦٤: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْعَلُوا مِنْ صَلَاتِكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ

Muwatha' Malik 364: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Hisyam bin Urwah] dari [Bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Lakukanlah sebagian shalat kalian di rumah."

Muwatha' Malik #365

موطأ مالك ٣٦٥: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ إِذَا لَمْ يَسْتَطِعْ الْمَرِيضُ السُّجُودَ أَوْمَأَ بِرَأْسِهِ إِيمَاءً وَلَمْ يَرْفَعْ إِلَى جَبْهَتِهِ شَيْئًا

Muwatha' Malik 365: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Nafi'] bahwa [Abdullah bin Umar] berkata: "Apabila orang yang sakit tidak mampu sujud, hendaklah dia berisyarat dengan kepalanya dan tidak mengangkat apapun ke keningnya."

Muwatha' Malik #366

موطأ مالك ٣٦٦: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا جَاءَ الْمَسْجِدَ وَقَدْ صَلَّى النَّاسُ بَدَأَ بِصَلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ وَلَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا شَيْئًا

Muwatha' Malik 366: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Rabi'ah bin Abu Abdurrahman] bahwa jika [Abdullah bin Umar] datang ke masjid dan orang-orang telah shalat, dia langsung shalat fardlu tanpa mengerjakan shalat sunnah sebelumnya sama sekali."

Muwatha' Malik #367

موطأ مالك ٣٦٧: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ وَهُوَ يُصَلِّي فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فَرَدَّ الرَّجُلُ كَلَامًا فَرَجَعَ إِلَيْهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ فَقَالَ لَهُ إِذَا سُلِّمَ عَلَى أَحَدِكُمْ وَهُوَ يُصَلِّي فَلَا يَتَكَلَّمْ وَلْيُشِرْ بِيَدِهِ

Muwatha' Malik 367: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Nafi'] bahwa [Abdullah bin Umar] melewati seorang laki-laki yang sedang shalat. Lalu ia mengucapkan salam kepada seorang laki-laki tersebut. Laki-laki itu kemudian membalasnya dengan sebuah perkataan. Abdullah bin Umar berkata kepadanya: "Apabila ada orang yang salam kepada salah seorang dari kalian ketika sedang shalat, janganlah membalasnya dengan ucapan, tapi berilah isyarat dengan tangannya."

Muwatha' Malik #368

موطأ مالك ٣٦٨: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ مَنْ نَسِيَ صَلَاةً فَلَمْ يَذْكُرْهَا إِلَّا وَهُوَ مَعَ الْإِمَامِ فَإِذَا سَلَّمَ الْإِمَامُ فَلْيُصَلِّ الصَّلَاةَ الَّتِي نَسِيَ ثُمَّ لِيُصَلِّ بَعْدَهَا الْأُخْرَى

Muwatha' Malik 368: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Nafi'] bahwa [Abdullah bin Umar] berkata: "Barangsiapa lupa suatu shalat, dan ia tidak mengingatnya kecuali ketika ia shalat bersama imam, maka ketika imam salam hendaknya ia melakukan shalat yang ia lupa, setelah itu melakukan shalatnya yang lain."

Muwatha' Malik #369

موطأ مالك ٣٦٩: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنْ عَمِّهِ وَاسِعِ بْنِ حَبَّانَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ أُصَلِّي وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ مُسْنِدٌ ظَهْرَهُ إِلَى جِدَارِ الْقِبْلَةِ فَلَمَّا قَضَيْتُ صَلَاتِي انْصَرَفْتُ إِلَيْهِ مِنْ قِبَلِ شِقِّي الْأَيْسَرِ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَنْصَرِفَ عَنْ يَمِينِكَ قَالَ فَقُلْتُ رَأَيْتُكَ فَانْصَرَفْتُ إِلَيْكَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ فَإِنَّكَ قَدْ أَصَبْتَ إِنَّ قَائِلًا يَقُولُ انْصَرِفْ عَنْ يَمِينِكَ فَإِذَا كُنْتَ تُصَلِّي فَانْصَرِفْ حَيْثُ شِئْتَ إِنْ شِئْتَ عَنْ يَمِينِكَ وَإِنْ شِئْتَ عَنْ يَسَارِكَ

Muwatha' Malik 369: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Yahya bin Sa'id] dari [Muhammad bin Yahya bin Hibban] dari pamannya [Wasi' bin Hibban], bahwa dia berkata: "Aku shalat sedangkan [Abdullah bin Umar] menyandarkan punggungnya pada dinding kiblat. Tatkala aku selesai shalat, aku berbalik arah kepadanya dari sisi kiri." Abdullah bin Umar bertanya: "Apa yang menghalangimu untuk berbalik dari sisi kanan?" Aku menjawab, "Aku melihatmu, maka aku berbalik ke arahmu." Abdullah berkata: "Kamu benar, ada seseorang yang berkata: 'Berbaliklah dari sisi kanan. Jika kamu selesai shalat, berbaliklah sekehendakmu. jika kamu mau berbaliklah dari sisi kananmu, jika kamu mau berbaliklah dari sisi kirimu."