التشديد في أن يمر أحد بين يدي المصلي

Bab Teguran keras seseorang melewati orang yang tengah shalat

Muwatha' Malik #328

موطأ مالك ٣٢٨: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ يُصَلِّي فَلَا يَدَعْ أَحَدًا يَمُرُّ بَيْنَ يَدَيْهِ وَلْيَدْرَأْهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِنْ أَبَى فَلْيُقَاتِلْهُ فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ

Muwatha' Malik 328: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari [Abdurrahman bin Abu Sa'id Al Khudri] dari [Bapaknya], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian shalat, maka janganlah ia biarkan seorang pun lewat di depannya. Hendaklah ia tahan semampunya, jika ia menolak maka bunuhlah. Sesungguhnya itu adalah setan."

Muwatha' Malik #329

موطأ مالك ٣٢٩: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي النَّضْرِ مَوْلَى عُمَرَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ أَنَّ زَيْدَ بْنَ خَالِدٍ الْجُهَنِيَّ أَرْسَلَهُ إِلَى أَبِي جُهَيْمٍ يَسْأَلُهُ مَاذَا سَمِعَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَارِّ بَيْنَ يَدَيْ الْمُصَلِّي فَقَالَ أَبُو جُهَيْمٍ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَيْ الْمُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ قَالَ أَبُو النَّضْرِ لَا أَدْرِي أَقَالَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا أَوْ شَهْرًا أَوْ سَنَةً

Muwatha' Malik 329: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Abu Nadlr] mantan budak Umar bin Ubaidullah, dari [Busr bin Sa'id] bahwa Zaid bin Khalid Al Juhani mengutusnya kepada [Abu Juhaim] untuk bertanya kepadanya, apa yang telah ia dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang seorang yang lewat di depan orang yang sedang shalat." Abu Juhaim menjawab: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Kalau saja orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat tahu dosa yang di tanggungnya, niscaya berdiri selama empat puluh lebih baik baginya daripada lewat di depan orang yang shalat'." Abu Nadlr berkata: "Saya tidak tahu, apakah beliau mengatakan empat puluh hari, atau bulan, atau tahun?"

Muwatha' Malik #330

موطأ مالك ٣٣٠: و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ كَعْبَ الْأَحْبَارِ قَالَ لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَيْ الْمُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ لَكَانَ أَنْ يُخْسَفَ بِهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ

Muwatha' Malik 330: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari [Zaid bin Aslam] dari [Atha` bin Yasar] bahwa [Ka'b Al Ahbar] berkata: "Jika orang yang lewat di depan orang yang shalat tahu akan dosa yang ditanggungnya, niscaya dia dibenamkan ke dalam bumi lebih baik daripada lewat di depannya."