حديث أبي جبيرة الضحاك بن الضحاك عن عمومة له رضي الله

Bab Hadits Abu Jubairah Adl Dlahak bin Adl Dlahak dari paman-pamannya Radliyallahu

Musnad Ahmad #22143

مسند أحمد ٢٢١٤٣: وَجَدْتُ فِي كِتَابِ أَبِي بِخَطِّ يَدِهِ حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ أَبِي هِنْدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ أَبِي جَبِيرَةَ بْنِ الضَّحَّاكِ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ عُمُومَةٍ لَهُ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ أَحَدٌ مِنَّا إِلَّا لَهُ لَقَبٌ أَوْ لَقَبَانِ قَالَ فَكَانَ إِذَا دَعَا رَجُلًا بِلَقَبِهِ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ هَذَا يَكْرَهُ هَذَا قَالَ فَنَزَلَتْ { وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ }

Musnad Ahmad 22143: Aku (Ahmad) menemukan dalam kitab ayahku dengan tulisan tangannya: [Hafsh bin Ghiyats] telah bercerita kepada kami [Dawud bin Abu Hind] dari [Asy Sya'bi] dari Abu Jabirah bin Adl Dlahhak Al Anshari dari saudara/saudari ayahnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam datang dan setiap orang dari kami pasti memiliki satu atau dua julukan. Ia berkata: Bila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam memanggil seseorang dengan julukannya, kami berkata: Wahai Rasulullah! orang itu tidak suka dengan panggilan ini. Kemudian turunlah ayat: {Dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan}" (Al-Hujuraat: 11)

Grade

Musnad Ahmad #22144

مسند أحمد ٢٢١٤٤: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سُلَيْمَانَ شَيْخٌ صَالِحٌ حَسَنُ الْهَيْئَةِ مَدَنِيٌّ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خُبَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَمِّهِ قَالَ كُنَّا فِي مَجْلِسٍ فَطَلَعَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى رَأْسِهِ أَثَرُ مَاءٍ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نَرَاكَ طَيِّبَ النَّفْسِ قَالَ أَجَلْ قَالَ ثُمَّ خَاضَ الْقَوْمُ فِي ذِكْرِ الْغِنَى فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا بَأْسَ بِالْغِنَى لِمَنْ اتَّقَى وَالصِّحَّةُ لِمَنْ اتَّقَى خَيْرٌ مِنْ الْغِنَى وَطِيبُ النَّفْسِ مِنْ النَّعِيمِ

Musnad Ahmad 22144: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Sulaiman], seorang guru shalih, berpenambilan bagus, dari Madinah telah bercerita kepada kami [Mu'adz bin 'Abdullah bin Khubaib] dari [ayahnya] dari [pamannya] berkata: Kami berada disuatu majlis kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam datang, dirambut beliau ada sisa-sisa air, kami berkata: Wahai Rasulullah! Kami melihat baginda sedang bahagia. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Benar." Kemudian orang-orang memperbincangkan kekayaan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Tidak apa-apa dengan kekayaan bagi orang yang bertakwa kepada Allah 'azza wajalla dan kesehatan bagi orang yang bertakwa kepada Allah itu lebih baik dan kebahagiaan jiwa itu termasuk kenikmatan."

Grade

Musnad Ahmad #22145

مسند أحمد ٢٢١٤٥: حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ حَدَّثَنَا عَبَّادٌ يَعْنِي ابْنَ رَاشِدٍ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِي سَلِيطٍ أَنَّهُ مَرَّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ قَاعِدٌ عَلَى بَابِ مَسْجِدِهِ مُحْتَبٍ وَعَلَيْهِ ثَوْبٌ لَهُ قُطْنٌ لَيْسَ عَلَيْهِ ثَوْبٌ غَيْرُهُ وَهُوَ يَقُولُ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ ثُمَّ أَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى صَدْرِهِ يَقُولُ التَّقْوَى هَاهُنَا التَّقْوَى هَاهُنَا

Musnad Ahmad 22145: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Amir] telah bercerita kepada kami ['Abbad bin Rasyid] dari [Al Hasan] dari [seseorang] dari Bani Salith, bahwa ia melewati Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam saat duduk dipintu masjid dengan merangkul lutut, beliau mengenakan baju katun, beliau tidak mengenakan pakaian lain, beliau bersabda: "Muslim itu saudara muslim lain, tidak menzhalimi dan merendahkannya, " kemudian beliau menunjuk dada beliau dengan tangan seraya bersabda: "Takwa itu disini, takwa itu disini."

Grade

Musnad Ahmad #22146

مسند أحمد ٢٢١٤٦: حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا زَائِدَةُ حَدَّثَنَا الرُّكَيْنُ بْنُ الرَّبِيعِ بْنِ عُمَيْلَةَ عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ عَنْ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْخَيْلُ ثَلَاثَةٌ فَرَسٌ يَرْبُطُهُ الرَّجُلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَعَالَى فَثَمَنُهُ أَجْرٌ وَرُكُوبُهُ أَجْرٌ وَعَارِيَتُهُ أَجْرٌ وَعَلَفُهُ أَجْرٌ وَفَرَسٌ يُغَالِقُ عَلَيْهَا الرَّجُلُ وَيُرَاهِنُ فَثَمَنُهُ وِزْرٌ وَعَلَفُهُ وِزْرٌ وَرُكُوبُهُ وِزْرٌ وَفَرَسٌ لِلْبِطْنَةِ فَعَسَى أَنْ يَكُونَ سَدَّادًا مِنْ الْفَقْرِ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى

Musnad Ahmad 22146: Telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah bin 'Amru] telah bercerita kepada kami [Za`idah] telah bercerita kepada kami [Ar Rukain bin Ar Rabi' bin 'Umailah] dari [Abu 'Amru Asy Syaibani] dari [seorang] Anshar dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Kuda itu ada tiga: Pertama kuda yang ditambatkan seseorang dijalan Allah Subhaanahu wa Ta'ala, maka harganya pahala, mengendarainya pahala, menyewakannya pahala dan memberi makanan padanya adalah pahala. Kedua adalah kuda yang dijadikan taruhan dan gadaian orang, maka harganya dosa, mengendarainya dosa dan ketiga adalah kuda untuk mengisi perut (mencari penghasilan), mudah-mudahan bisa mengatasi kemiskinan, insya Allah Ta'ala."

Grade