حديث صفوان بن المعطل السلمي رضي الله عنه

Bab Hadits Shufwan bin Al Mu'atthal As Sulami Radliyallahu 'anhu

Musnad Ahmad #21609

مسند أحمد ٢١٦٠٩: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ الْأَسْوَدِ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ عَنِ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ الْمُعَطَّلِ السُّلَمِيِّ أَنَّهُ سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنِّي أَسْأَلُكَ عَمَّا أَنْتَ بِهِ عَالِمٌ وَأَنَا بِهِ جَاهِلٌ مِنْ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سَاعَةٌ تُكْرَهُ فِيهَا الصَّلَاةُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّيْتَ الصُّبْحَ فَأَمْسِكْ عَنْ الصَّلَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَإِذَا طَلَعَتْ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَحْضُورَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ حَتَّى تَعْتَدِلَ عَلَى رَأْسِكَ مِثْلَ الرُّمْحِ فَإِذَا اعْتَدَلَتْ عَلَى رَأْسِكَ فَإِنَّ تِلْكَ السَّاعَةَ تُسْجَرُ فِيهَا جَهَنَّمُ وَتُفْتَحُ فِيهَا أَبْوَابُهَا حَتَّى تَزُولَ عَنْ حَاجِبِكَ الْأَيْمَنِ فَإِذَا زَالَتْ عَنْ حَاجِبِكَ الْأَيْمَنِ فَصَلِّ فَإِنَّ الصَّلَاةَ مَحْضُورَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ حَتَّى تُصَلِّيَ الْعَصْرَ

Musnad Ahmad 21609: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah, telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Abu Bakar Al Muqaddami] telah bercerita kepada kami [Humaid bin Al Aswad] telah bercerita kepada kami [Adh Dhahhak bin 'Utsman] dari [Al Maqburi] dari [Shofwan bin Al Mu'aththol As Sulami] bahwa ia bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ia berkata: 'Wahai Nabi Allah, saya bertanya kepadamu tentang perkara yang baginda ketahui namun tidak saya ketahui, yaitu masalah waktu malam dan siang yang dimakruhkan untuk mendirikan shalat, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kamu telah mengerjakan shalat subuh maka tahanlah dirimu dari shalat sehingga terbit matahari, dan jika matahari telah terbit maka shalatlah karena shalat (di waktu itu) dihadiri oleh malaikat dan diterima di sisi Allah sehingga matahari tegak lurus di atas kepalamu seperti tombak, dan jika matahari telah tegak lurus di atas kepalamu maka itu adalah saat neraka jahannam dididihkan dan dibuka pintu-pintunya sehingga sirna dari kelopak mata kananmu, dan jika matahahari telah condong dari kelopak mata kananmu maka shalatlah, karena shalat (di waktu itu) dihadiri dan diterima hingga kamu shalat ashar."

Grade

Musnad Ahmad #21610

مسند أحمد ٢١٦١٠: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو حَفْصٍ عَمْرُو بْنُ عَلِيِّ بْنِ بَحْرِ بْنِ كَثِيرٍ السَّقَّاءُ حَدَّثَنَا أَبُو قُتَيْبَةَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ نَبْهَانَ حَدَّثَنَا سَلَّامٌ أَبُو عِيسَى حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ الْمُعَطَّلِ قَالَ خَرَجْنَا حُجَّاجًا فَلَمَّا كُنَّا بِالْعَرْجِ إِذَا نَحْنُ بِحَيَّةٍ تَضْطَرِبُ فَلَمْ تَلْبَثْ أَنْ مَاتَتْ فَأَخْرَجَ لَهَا رَجُلٌ خِرْقَةً مِنْ عَيْبَتِهِ فَلَفَّهَا فِيهَا وَدَفَنَهَا وَخَذَّ لَهَا فِي الْأَرْضِ فَلَمَّا أَتَيْنَا مَكَّةَ فَإِنَّا لَبِالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِذْ وَقَفَ عَلَيْنَا شَخْصٌ فَقَالَ أَيُّكُمْ صَاحِبُ عَمْرِو بْنِ جَابِرٍ قُلْنَا مَا نَعْرِفُهُ قَالَ أَيُّكُمْ صَاحِبُ الْجَانِّ قَالُوا هَذَا قَالَ أَمَا إِنَّهُ جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَانَ مِنْ آخِرِ التِّسْعَةِ مَوْتًا الَّذِينَ أَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ

Musnad Ahmad 21610: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepada kami [Abu Hafsh 'Amru bin 'Ali bin Bahr bin Katsir As Saqqa`] telah bercerita kepada kami [Abu Qutaibah] telah bercerita kepada kami ['Umar bin Nabhan] telah bercerita kepada kami [Sallam Abu 'Isa] telah bercerita kepada kami [Shafwan bin Al Mu'aththal], ia berkata: Kami pergi berhaji, saat kami di 'Araj, ada seekor ular tergelepar-gelepar, tidak lama berselang ular itu mati kemudian seseorang mengeluarkan sobekan kain dari tasnya, lalu ia menggulung ular itu dengan kain dan menguburnya ditanah. Saat kami datang di Makkah dan kami berada di masjidil haram, tiba-tiba ada seseorang bertanya: Siapa diantara kalian temannya 'Amru bin Jabir? Kami menjawab: Kami tidak mengenalnya. Ia bertanya: siapa diantara kalian temannya jin? Kami menjawab: dia. Orang itu berkata: Ingatlah sesunggunya Allah memberimu balasan baik, ia adalah orang terakhir yang meninggal dunia dari sembilan orang yang mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seraya mendengarkan Al Quran.

Grade

Musnad Ahmad #21611

مسند أحمد ٢١٦١١: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ الْمُعَطَّلِ السُّلَمِيِّ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَرَمَقْتُ صَلَاتَهُ لَيْلَةً فَصَلَّى الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ ثُمَّ نَامَ فَلَمَّا كَانَ نِصْفُ اللَّيْلِ اسْتَيْقَظَ فَتَلَا الْآيَاتِ الْعَشْرَ آخِرَ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ ثُمَّ تَسَوَّكَ ثُمَّ تَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَلَا أَدْرِي أَقِيَامُهُ أَمْ رُكُوعُهُ أَمْ سُجُودُهُ أَطْوَلُ ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَامَ ثُمَّ اسْتَيْقَظَ فَتَلَا الْآيَاتِ ثُمَّ تَسَوَّكَ ثُمَّ تَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَا أَدْرِي أَقِيَامُهُ أَمْ رُكُوعُهُ أَمْ سُجُودُهُ أَطْوَلُ ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَامَ ثُمَّ اسْتَيْقَظَ فَفَعَلَ ذَلِكَ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يَفْعَلُ كَمَا فَعَلَ أَوَّلَ مَرَّةٍ حَتَّى صَلَّى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً

Musnad Ahmad 21611: Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ['Ubaidullah bin 'Umar Al Qawariri] telah bercerita kepada kami ['Abdullah bin Ja'far] telah mengabarkan kepadaku [Muhammad bin Yusuf] dari ['Abdullah bin Al Fadhl] dari [Abu Bakar bin 'Abdur Rahman bin Al Harits] dari [Shafwan bin Al Muaththal As Sulami] berkata: Saya bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan, maka pada suatu malam saya menyelidiki shalat Beliau, Beliau shalat isya' yang diakhirkan kemudian kemudian tidur, dan ketika tiba paruh malam Beliau bangun dan membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Ali-Imran kemudian bersiwak, berwudhu lalu shalat dua rakaat, saya tidak tahu apakah berdirinya yang lebih lama atau ruku'nya atau sujudnya, kemudian Beliau selesai lalu tidur kemudian bangun dan membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Aali-Imraan kemudian Beliau bersiwak kemudian berwudlu lalu shalat dua rakaat, saya tidak tahu apakah berdirinya yang lebih lama, ruku'nya atau sujudnya, kemudian Beliau selesai kemudian tidur lalu melakukan hal demikian, Beliau masih selalu melakukan hal itu sebagaimana yang beliau lakukan pertama kali hingga Beliau shalat sebelas rakaat.

Grade