باب التستر عند الحاجة

Bab Menutup diri ketika buang hajat

Sunan Darimi #660

سنن الدارمي ٦٦٠: أَخْبَرَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا ثَوْرُ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا حُصَيْنٌ الْحِمْيَرِيُّ أَخْبَرَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْخَيْرُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اكْتَحَلَ فَلْيُوتِرْ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدْ أَحْسَنَ وَمَنْ لَا فَلَا حَرَجَ مَنْ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ مَنْ فَعَلَ فَقَدْ أَحْسَنَ وَمَنْ لَا فَلَا حَرَجَ مَنْ أَكَلَ فَلْيَتَخَلَّلْ فَمَا تَخَلَّلَ فَلْيَلْفِظْ وَمَا لَاكَ بِلِسَانِهِ فَلْيَبْتَلِعْ مَنْ أَتَى الْغَائِطَ فَلْيَسْتَتِرْ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا كَثِيبَ رَمْلٍ فَلْيَسْتَدْبِرْهُ فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ يَتَلَاعَبُونَ بِمَقَاعِدِ بَنِي آدَمَ مَنْ فَعَلَ فَقَدْ أَحْسَنَ وَمَنْ لَا فَلَا حَرَجَ

Sunan Darimi 660: Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Ashim] telah menceritakan kepada kami [Tsaur bin Yazid] telah menceritakan kepada kami [Hushain Al Himyari] telah mengabarkan kepada kami [Abu Sa'id Al Khair] dari [Abu Hurairah] radliallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa bercelak hendaklah mengganjilkannya, siapa yang mengerjakan hal itu, hal itu adalah lebih baik, dan barangsiapa tidak mengerjakan tidak apa-apa. Barangsiapa yang ber-istijmar (bersuci dengan batu) hendaklah dia mengganjilkannya, barangsiapa yang mengerjakan hal itu, hal itu baik dan siapa yang tidak mengerjakannya, tidak apa-apa. Barangsiapa yang makan hendaklah ia membersihkannya dari sela-sela giginya, kemudian sisa makanan itu ia keluarkan dari mulut, dan barangsiapa yang mengambilnya dengan lidahnya, hendaknya ia menelannya. Barangsiapa yang pergi ke tempat buang hajat hendaknya ia menutup auratnya, barangsiapa yang tidak mendapatkan penutupnya kecuali gundukan pasir, hendaknya ia menghadap ke belakang, karena setan bermain-main di tempat duduk manusia, barangsiapa yang mengerjakan hal ini, hal itu baik, tetapi barangsiapa yang tidak mengerjakannya, tidak apa-apa".

Grade

Sunan Darimi #661

سنن الدارمي ٦٦١: أَخْبَرَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي يَعْقُوبَ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ سَعْدٍ مَوْلَى الْحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ قَالَ كَانَ أَحَبَّ مَا اسْتَتَرَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِحَاجَتِهِ هَدَفٌ أَوْ حَائِشُ نَخْلٍ

Sunan Darimi 661: Telah mengabarkan kepada kami [Hajjaj bin Minhal] telah menceritakan kepada kami [Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Abu ya'qub] dari [Al Hasan bin Sa'ad] -bekas budak Al Hasan bin Ali-, dari [Abdullah bin Ja'far] ia berkata: "Yang paling disukai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk dijadikan penutup ketika beliau buang hajat adalah segala benda yang tinggi atau pohon kurma".

Grade