فضل غزو البحر

Bab Keutamaan jihad di lautan

Sunan Ibnu Majah #2766

سنن ابن ماجه ٢٧٦٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحٍ أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ ابْنِ حَبَّانَ هُوَ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ خَالَتِهِ أُمِّ حَرَامٍ بِنْتِ مِلْحَانَ أَنَّهَا قَالَتْ نَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا قَرِيبًا مِنِّي ثُمَّ اسْتَيْقَظَ يَبْتَسِمُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَضْحَكَكَ قَالَ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي عُرِضُوا عَلَيَّ يَرْكَبُونَ ظَهْرَ هَذَا الْبَحْرِ كَالْمُلُوكِ عَلَى الْأَسِرَّةِ قَالَتْ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ قَالَ فَدَعَا لَهَا ثُمَّ نَامَ الثَّانِيَةَ فَفَعَلَ مِثْلَهَا ثُمَّ قَالَتْ مِثْلَ قَوْلِهَا فَأَجَابَهَا مِثْلَ جَوَابِهِ الْأَوَّلِ قَالَتْ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ قَالَ أَنْتِ مِنْ الْأَوَّلِينَ قَالَ فَخَرَجَتْ مَعَ زَوْجِهَا عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ غَازِيَةً أَوَّلَ مَا رَكِبَ الْمُسْلِمُونَ الْبَحْرَ مَعَ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ فَلَمَّا انْصَرَفُوا مِنْ غَزَاتِهِمْ قَافِلِينَ فَنَزَلُوا الشَّامَ فَقُرِّبَتْ إِلَيْهَا دَابَّةٌ لِتَرْكَبَ فَصَرَعَتْهَا فَمَاتَتْ

Sunan Ibnu Majah 2766: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rumh]: telah memberitakan kepada kami [Al Laits] dari [Yahya bin Sa'id] dari [Ibnu Hibban] yaitu Muhammad bin Yahya bin Habban dari [Anas bin Malik] dari bibinya [Ummi Haram binti Milhan], ia berkata: pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertidur di dekatku, kemudian beliau bangun dan tersenyum, maka aku bertanya: "Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu tertawa?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: 'Sekelompok umatku telah diperlihatkan kepadaku dimana mereka menaiki bahtera lautan ini seperti para raja yang berada di atas singgasana.' Ummi Haram berkata: 'Berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berdo'a, dan kemudian beliau tidur kembali. Kemudian terjadi kembali hal itu untuk kedua kalinya. Rasulullah melakukan hal serupa dan Ummi Haram berkata kembali seperti ucapannya tadi. Rasulullah pun menjawab seperti jawaban yang pertama. Ummi Haram berkata: 'Berdoalah kepada Allah agar menjadikanku bagian dari mereka.' Rasulullah menjawab: 'Engkau termasuk para pemula.' (perawi berkata) menuturkan: 'Ummi Haram keluar dari kediamannya bersama suaminya 'Ubadah bin Shamit untuk berperang, peristiwa pertama kali umat Islam menaiki kapal adalah dengan Muawiyah bin Abu Sufyan. Setelah mereka kembali dari peperangan secara berkelompok, mereka singgah di kota Syam. Namun ketika hewan tunggangannya telah di hadapkan kepada Ummu Haram untuk ia naiki, ia terjatuh hingga kemudian ia meninggal."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Ibnu Majah #2767

سنن ابن ماجه ٢٧٦٧: حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ يَحْيَى عَنْ لَيْثِ بْنِ أَبِي سُلَيْمٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبَّادٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ غَزْوَةٌ فِي الْبَحْرِ مِثْلُ عَشْرِ غَزَوَاتٍ فِي الْبَرِّ وَالَّذِي يَسْدَرُ فِي الْبَحْرِ كَالْمُتَشَحِّطِ فِي دَمِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ سُبْحَانَهُ

Sunan Ibnu Majah 2767: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar]: telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah] dari [Mua'awiyyah bin Yahya] dari [Laits bin Abu Sulaim] dari [Yahya bin 'Abbad] dari [Ummu Darda`] dari [Abu Darda`], ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Peperangan di lautan itu seperti sepuluh kali peperangan di daratan, dan orang yang pusing di tengah laut seperti orang yang berlumuran dengan darahnya di jalan Allah Subhaanahu wa ta'ala."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,

Sunan Ibnu Majah #2768

سنن ابن ماجه ٢٧٦٨: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ الْجُبَيْرِيُّ حَدَّثَنَا قَيْسُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْكِنْدِيُّ حَدَّثَنَا عُفَيْرُ بْنُ مَعْدَانَ الشَّامِيُّ عَنْ سُلَيْمِ بْنِ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أُمَامَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ شَهِيدُ الْبَحْرِ مِثْلُ شَهِيدَيْ الْبَرِّ وَالْمَائِدُ فِي الْبَحْرِ كَالْمُتَشَحِّطِ فِي دَمِهِ فِي الْبَرِّ وَمَا بَيْنَ الْمَوْجَتَيْنِ كَقَاطِعِ الدُّنْيَا فِي طَاعَةِ اللَّهِ وَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَكَلَ مَلَكَ الْمَوْتِ بِقَبْضِ الْأَرْوَاحِ إِلَّا شَهِيدَ الْبَحْرِ فَإِنَّهُ يَتَوَلَّى قَبْضَ أَرْوَاحِهِمْ وَيَغْفِرُ لِشَهِيدِ الْبَرِّ الذُّنُوبَ كُلَّهَا إِلَّا الدَّيْنَ وَلِشَهِيدِ الْبَحْرِ الذُّنُوبَ وَالدَّيْنَ

Sunan Ibnu Majah 2768: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Yusuf Al Jubairi]: telah menceritakan kepada kami [Qais bin Muhammad Al Kindi]: telah menceritakan kepada kami ['Ufair bin Ma'dan Asy Syami] dari [Sulaim bin 'Amir] berkata: Aku mendengar [Abu Umamah], ia berkata: aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Orang yang syahid di lautan seperti dua orang syahid di daratan, dan pejuang yang pusing di tengah laut seperti orang yang berlumuran dengan darahnya di daratan, dan diantara dua gelombang seperti orang yang melepas dunia untuk ketaatan kepada Allah. Sesungguhnya Allah 'azza wajalla menugaskan kepada Malaikat maut untuk mencabut arwah-arwah, kecuali orang yang syahid di lautan, sesungguhnya Dia Sendiri yang berkepentingan untuk mencabut arwah-arwah mereka. Dan Dia mengampuni semua dosa-dosa orang yang syahid di daratan kecuali hutang, sedangkan dilaut Allah mengampuni dosa-dosa dan hutangnya."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,