ما جاء فيمن مات غريبا

Bab Orang yang mati dalam keterasingan

Sunan Ibnu Majah #1602

سنن ابن ماجه ١٦٠٢: حَدَّثَنَا جَمِيلُ بْنُ الْحَسَنِ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الْمُنْذِرِ الْهُذَيْلُ بْنُ الْحَكَمِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي رَوَّادٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَوْتُ غُرْبَةٍ شَهَادَةٌ

Sunan Ibnu Majah 1602: Telah menceritakan kepada kami [Jamil bin Al Hasan] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abul Mundzir Al Hudzail bin Al Hakam] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdul Aziz bin Abu Rawwad] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas] ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Matinya seorang yang terasing adalah syahadah (syahid). "

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,

Sunan Ibnu Majah #1603

سنن ابن ماجه ١٦٠٣: حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنِي حُيَيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْمَعَافِرِيُّ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ تُوُفِّيَ رَجُلٌ بِالْمَدِينَةِ مِمَّنْ وُلِدَ بِالْمَدِينَةِ فَصَلَّى عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا لَيْتَهُ مَاتَ فِي غَيْرِ مَوْلِدِهِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ النَّاسِ وَلِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا مَاتَ فِي غَيْرِ مَوْلِدِهِ قِيسَ لَهُ مِنْ مَوْلِدِهِ إِلَى مُنْقَطَعِ أَثَرِهِ فِي الْجَنَّةِ

Sunan Ibnu Majah 1603: Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin Yahya] ia berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Wahb] berkata: telah menceritakan kepadaku [Huyay bin Abdullah Al Ma'afiri] dari [Abu 'Abdurrahman Al Hubuli] dari [Abdullah bin Amru] ia berkata: "Seorang laki-laki yang terlahir di Madinah meninggal di Madinah, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menshalatkannya. Kemudian beliau bersabda: "Andai saja ia meninggal bukan di tempat kelahirannya. " Salah seorang sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, memang kenapa?" beliau menjawab: "Jika seseorang meninggal bukan di tempat kelahirannya, maka akan diukur dari tempat kelahirannya hingga ujung bekasnya di surga. "

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Hasan,