ما جاء في النهي عن النعي

Bab Larangan meratapi mayit

Sunan Ibnu Majah #1465

سنن ابن ماجه ١٤٦٥: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ حَبِيبِ بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ بِلَالِ بْنِ يَحْيَى قَالَ كَانَ حُذَيْفَةُ إِذَا مَاتَ لَهُ الْمَيِّتُ قَالَ لَا تُؤْذِنُوا بِهِ أَحَدًا إِنِّي أَخَافُ أَنْ يَكُونَ نَعْيًا إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأُذُنَيَّ هَاتَيْنِ يَنْهَى عَنْ النَّعْيِ

Sunan Ibnu Majah 1465: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Rafi'] berkata: telah menceritakan kepada kami [Abdullah Ibnul Mubarak] dari [Habib bin Sulaim] dari [Bilal bin Yahya] berkata: [Hudzifah] berkata: "Jika ada yang meninggal dunia jangan kalian sebarkan kepada seorang pun, aku khawatir itu akan menjadi ni'ayah (ratapan). Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dengan kedua telingaku ini bahwa beliau melarang ni'ayah. "

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,