إكثار الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم يوم الجمعة

Bab Memperbanyak shalawat untuk Nabi pada hari jumat

Sunan Nasa'i #1357

سنن النسائي ١٣٥٧: أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ الْجُعْفِيُّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ الصَّنْعَانِيِّ عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَام وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ أَيْ يَقُولُونَ قَدْ بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمْ السَّلَام

Sunan Nasa'i 1357: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Manshur] dia berkata: telah menceritakan kepada kami [Husain Al Ju'fi] dari ['Abdurrahman bin Yazid bin Jabir] dari [Abul Asy'ats Ash Shan'ani] dari [Aus bin Aus] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda: "Hari kalian yang paling utama adalah hari Jum'at -karena- pada hari itu Nabi Adam dicipta, pada hari itu beliau diwafatkan, pada hari itu ditiupnya terompet (menjelang kiamat), dan pada hari (mereka) dijadikan pingsan. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku -karena- shalawat kalian disampaikan kepadaku." Mereka (para sahabat) berkata: "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin shalawat kami bisa disampaikan kepada anda, sedangkan anda telah meninggal?" -Atau mereka berkata: "Telah hancur (tulangnya)"- Beliau berkata: "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mengharamkan bagi bumi untuk memakan jasad para Nabi 'Alaihimus Salam."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if. Takhrij: [Isnaduhu Dha'if] Diriwayatkan Oleh Abu Dawud, (Kitab) Shalawat, Bab Keutamaan Hari Jum'at Dan Malam Jum'at, No. 1047 Dan 1531. Dan Ibnu Majah, No. 1636. Dari Hadits Husain bin 'Ali Al Ju'fi Dengan Riwayat Ini. Dan Riwayat Ini Juga Terdapat Di Dalam Al Kubra, No. 1666. Dan Ibnu Khuzaimah Menshahihkannya, Begitu Juga Ibnu Hibban, Al Hakim, Ad Dzahabi Dan Selain Mereka. Dan Di Dha'ifkan Oleh Abu Hatim Ar Razi Dan Selainnya. Dan Pada Riwayat Ini Terdapat Cacat Yang Merusak; Abdurrahman bin Yazid Disini Adalah Ibnu Tamim Sebagaimana Yang Ditegaskan Oleh Al Bukhari, Abu Dawud, Dan Selain Keduanya. Dan Dia (Ibnu Tamim) Perawi Dha'if Jiddan (Sangat Lemah). Dan Telah Keliru Orang Yang Berkata: ابن جابر راجع نيل المقصود، ق: 1/320 يسرالله لنا طبعه,