النهي عن التخصر في الصلاة

Bab Larangan meletakkan tangan diatas lambung ketika shalat

Sunan Nasa'i #880

سنن النسائي ٨٨٠: أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا جَرِيرٌ عَنْ هِشَامٍ ح و أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ وَاللَّفْظُ لَهُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُصَلِّيَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا

Sunan Nasa'i 880: Telah mengabarkan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Jarir] dari [Hisyam] -lewat jalur periwayatan lain- dan telah mengabarkan kepada kami [Suwaid bin Nashr] dia berkata: telah memberitakan kepada kami [Abdullah bin Al Mubarak] -dan lafazh ini miliknya- dari [Hisyam] dari [Ibnu Sirin] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang seseorang shalat dengan bertolak pinggang.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Nasa'i #881

سنن النسائي ٨٨١: أَخْبَرَنَا حُمَيْدُ بْنُ مَسْعَدَةَ عَنْ سُفْيَانَ بْنِ حَبِيبٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ زِيَادِ بْنِ صُبَيْحٍ قَالَ صَلَّيْتُ إِلَى جَنْبِ ابْنِ عُمَرَ فَوَضَعْتُ يَدِي عَلَى خَصْرِي فَقَالَ لِي هَكَذَا ضَرْبَةً بِيَدِهِ فَلَمَّا صَلَّيْتُ قُلْتُ لِرَجُلٍ مَنْ هَذَا قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ قُلْتُ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَا رَابَكَ مِنِّي قَالَ إِنَّ هَذَا الصَّلْبُ وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَانَا عَنْهُ

Sunan Nasa'i 881: Telah mengabarkan kepada kami [Humaid bin Mas'adah] dari [Sufyan bin Habib] dari [Sa'id bin Ziyad] dari [Ziyad bin Shubaih] dia berkata: Aku shalat di samping [Ibnu 'Umar], dan aku meletakkan tanganku di atas pinggangku, maka ia berkata kepadaku: "Begini yang benar." sambil memukulku dengan tangannya. Setelah selesai shalat aku bertanya kepada seseorang: "Siapa ini?" la menjawab: "la adalah Abdullah bin 'Umar." Lalu aku berkata: "Wahai Abu Abdurrahman, apa yang membuatmu tidak suka denganku?" la menjawab: "Ini adalah penyilangan (salib), dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kami dari hal tersebut."

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih (892),