في صوم المحرم

Bab Puasa di bulan Muharram

Sunan Abu Dawud #2074

سنن أبي داوود ٢٠٧٤: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْمَفْرُوضَةِ صَلَاةٌ مِنْ اللَّيْلِ لَمْ يَقُلْ قُتَيْبَةُ شَهْرٌ قَالَ رَمَضَانُ

Sunan Abu Daud 2074: Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] serta [Qutaibah bin Sa'id], mereka berkata: telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah], dari [Abu Bisyr], dari [Humaid bin Abdurrahman], dari [Abu Hurairah], ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Puasa yang paling baik setelah bulan Ramadlan adalah bulan Allah Al Muharram, dan sesungguhnya shalat terbaik setelah shalat wajib adalah shalat pada malam hari." Qutaibah tidak mengatakan: bulan. Ia mengatakan: Ramadlan.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,

Sunan Abu Dawud #2075

سنن أبي داوود ٢٠٧٥: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا عِيسَى حَدَّثَنَا عُثْمَانُ يَعْنِي ابْنَ حَكِيمٍ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صِيَامِ رَجَبٍ فَقَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ

Sunan Abu Daud 2075: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa], telah menceritakan kepada kami [Isa], telah menceritakan kepada kami [Utsman bin Hakim], ia beraka: Saya bertanya kepada [Sa'id bin Jubair], mengenai puasa Rajab. Ia berkata: telah mengabarkan kepadaku [Ibnu Abbas], bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berpuasa hingga kami mengatakan: Beliau tidak berbuka. Dan beliau berbuka hingga kami mengatakan: Beliau tidak berpuasa.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Shahih,