سنن الترمذي ١٠٠: حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْأَسْوَدِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَتَوَضَّأُ بَعْدَ الْغُسْلِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ قَالَ أَبُو عِيسَى وَهَذَا قَوْلُ غَيْرِ وَاحِدٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالتَّابِعِينَ أَنْ لَا يَتَوَضَّأَ بَعْدَ الْغُسْلِ
Sunan Tirmidzi 100: telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Musa] berkata: telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Ishaq] dari [Al Aswad] dari [Aisyah] berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berwudlu setelah mandi." Abu Isa berkata: "Hadits ini derajatnya hasan shahih." Abu Isa berkata: "Dan ini adalah pendapat tidak sedikit dari para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan tabi'in, yaitu tidak berwudlu setelah mandi."
Grade
Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : Dha'if,