ما ذكر في تطييب المساجد

Bab Memberi wewangian di masjid

Sunan Tirmidzi #542

سنن الترمذي ٥٤٢: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ الْمُؤَدِّبُ الْبَغْدَادِيُّ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَامِرُ بْنُ صَالِحٍ الزُّبَيْرِيُّ هُوَ مِنْ وَلَدِ الزُّبَيْرِ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبِنَاءِ الْمَسَاجِدِ فِي الدُّورِ وَأَنْ تُنَظَّفَ وَتُطَيَّبَ حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ وَوَكِيعٌ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى وَهَذَا أَصَحُّ مِنْ الْحَدِيثِ الْأَوَّلِ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ و قَالَ سُفْيَانُ قَوْلُهُ بِبِنَاءِ الْمَسَاجِدِ فِي الدُّورِ يَعْنِي الْقَبَائِلَ

Sunan Tirmidzi 542: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Hatim Al Muaddab Al Baghdadi Al Bashri] telah menceritakan kepada kami ['Amir bin Shalih Az Zubairi], dia merupakan salah satu anaknya Az Zubair telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] dari ['Aisyah] dia berkata: Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan supaya masjid dibangun di setiap kabilah, selalu dibersihkan dan diberi wewangian. Telah menceritakan kepada kami [Hannad] telah menceritakan kepada kami ['Abdah] dan [Waki'] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya], Sesungguhnya Nabi Sallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan seperti yang dituturkan pada hadits sebelumnya. Abu 'Isa berkata: riwayat ini lebih shahih dari riwayat hadits yang pertama. Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin'Uyainah] dari [Hisyam bin 'Urwah] dari [ayahnya] bahwasannya Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan sebagaimana dalam hadits pertama. Sufyan berkata: maksud sabda Nabi "bi binaail masjid fid duur" ialah kabilah-kabilah.

Grade

Abu Thahir Zubair 'Ali Zai : 1. Shahih, 2. Shahih, 3. Shahih (594-596),