تحريم رجوع المهاجر إلى استيطان وطنه

Bab Haramnya orang yang telah hijrah untuk kembali pangkuan (tunduk) negara asalnya

Shahih Muslim #3464

صحيح مسلم ٣٤٦٤: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَاتِمٌ يَعْنِي ابْنَ إِسْمَعِيلَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي عُبَيْدٍ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الْأَكْوَعِ أَنَّهُ دَخَلَ عَلَى الْحَجَّاجِ فَقَالَ يَا ابْنَ الْأَكْوَعِ ارْتَدَدْتَ عَلَى عَقِبَيْكَ تَعَرَّبْتَ قَالَ لَا وَلَكِنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَذِنَ لِي فِي الْبَدْوِ

Shahih Muslim 3464: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Hatim] -yaitu Ibnu Isma'il- dari [Yazid bin Abu 'Ubaid] dari [Salamah bin Al Akwa'] bahwa dia pernah menemui Al Hajjaj, lalu Hajjaj berkata: "Wahai Ibnu Al Akwa', apakah kamu kembali murtad hingga kamu kembali menuju ke perkampunganmu? Dia menjawab, "Tidak, akan tetapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengizinkanku untuk tinggal di dusun."