النهي عن هتك الإنسان ستر نفسه

Bab Larangan menyebarkan aibnya sendiri

Shahih Muslim #5306

صحيح مسلم ٥٣٠٦: حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ قَالَ عَبْدٌ حَدَّثَنِي و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَمِّهِ قَالَ قَالَ سَالِمٌ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّ أُمَّتِي مُعَافَاةٌ إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنْ الْإِجْهَارِ أَنْ يَعْمَلَ الْعَبْدُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ قَدْ سَتَرَهُ رَبُّهُ فَيَقُولُ يَا فُلَانُ قَدْ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ فَيَبِيتُ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ قَالَ زُهَيْرٌ وَإِنَّ مِنْ الْهِجَارِ

Shahih Muslim 5306: Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb], [Muhammad bin Hatim] dan [Abdu bin Humaid], berkata Abdu: telah menceritakan kepadaku, sedang yang lain berkata: telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [keponakan Ibnu Syihab] dari [pamannya] berkata: [Salim] berkata: Saya mendengar [Abu Hurairah] berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap umatku dimaafkan kecuali orang-orang menampak-nampakkan (dosa) dan sesungguhnya diantara menampak-nampakkan (dosa) adalah seorang hamba yang melakukan amalan di waktu malam kemudian di waktu paginya telah ditutupi oleh Rabbnya lalu ia berkata: 'Wahai fulan semalam aku telah melakukan ini dan itu, ' padahal pada malam harinya (dosanya) Telah ditutupi oleh Rabbnya. Ia pun bermalam dalam keadaan (dosanya) Telah ditutupi oleh Rabbnya dan di pagi harinya ia menyingkap apa yang telah ditutup oleh Allah'." Zuhair berkata dan sesungguhnya termasuk dari Hijar (menampak-nampakkan dosa).