المشي والركوب إلى العيد والصلاة قبل الخطبة بغير أذان

Bab Berjalan Kaki atau Berkendaraan Menuju Shalat Hari Raya dan Shalat Dilaksanakan Sebelum Khuthbah Tanpa Adzan dan Iqamah

Shahih Bukhari #904

صحيح البخاري ٩٠٤: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي فِي الْأَضْحَى وَالْفِطْرِ ثُمَّ يَخْطُبُ بَعْدَ الصَّلَاةِ

Shahih Bukhari 904: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al Mundzir] berkata: telah menceritakan kepada kami [Anas bin 'Iyadl] dari ['Ubaidullah] dari [Nafi'] dari ['Abdullah bin 'Umar] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat 'Idul Adlha dan 'Idul Fithri kemudian berkhutbah setelah shalat.

Shahih Bukhari #905

صحيح البخاري ٩٠٥: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى قَالَ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ أَنَّ ابْنَ جُرَيْجٍ أَخْبَرَهُمْ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمَ الْفِطْرِ فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ

Shahih Bukhari 905: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Musa] berkata: telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] bahwa [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepada mereka, ia berkata: telah mengabarkan kepadaku ['Atha'] dari [Jabir bin 'Abdullah] berkata: Aku mendengarnya berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar pada hari Raya 'Idul Fithri, beliau memulainya dengan shalat kemudian khutbah."

Shahih Bukhari #906

صحيح البخاري ٩٠٦: قَالَ وَأَخْبَرَنِي عَطَاءٌ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ أَرْسَلَ إِلَى ابْنِ الزُّبَيْرِ فِي أَوَّلِ مَا بُويِعَ لَهُ إِنَّهُ لَمْ يَكُنْ يُؤَذَّنُ بِالصَّلَاةِ يَوْمَ الْفِطْرِ إِنَّمَا الْخُطْبَةُ بَعْدَ الصَّلَاةِ

Shahih Bukhari 906: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) perawi berkata: telah menceritakan kepadaku ['Atha'] bahwa [Ibnu 'Abbas] menyampaikan kepada Ibnu Az Zubair pada awal dia dibai'at sebagai khalifah, bahwa tidak ada adzan dalam shalat Hari Raya 'Idul Fithri (di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), dan bahwasanya khutbah dilaksanakan setelah shalat.

Shahih Bukhari #907

صحيح البخاري ٩٠٧: و أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ وَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَا لَمْ يَكُنْ يُؤَذَّنُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَلَا يَوْمَ الْأَضْحَى

Shahih Bukhari 907: (Masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya), telah mengabarkan kepadaku ['Atha'] dari [Ibnu 'Abbas], dan dari [Jabir bin 'Abdullah] keduanya berkata: "Dalam shalat 'Idul Fithri dan 'Idul Adlha tidak ada adzan."

Shahih Bukhari #908

صحيح البخاري ٩٠٨: وَعَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُهُ يَقُولُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فَبَدَأَ بِالصَّلَاةِ ثُمَّ خَطَبَ النَّاسَ بَعْدُ فَلَمَّا فَرَغَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ فَأَتَى النِّسَاءَ فَذَكَّرَهُنَّ وَهُوَ يَتَوَكَّأُ عَلَى يَدِ بِلَالٍ وَبِلَالٌ بَاسِطٌ ثَوْبَهُ يُلْقِي فِيهِ النِّسَاءُ صَدَقَةً قُلْتُ لِعَطَاءٍ أَتَرَى حَقًّا عَلَى الْإِمَامِ الْآنَ أَنْ يَأْتِيَ النِّسَاءَ فَيُذَكِّرَهُنَّ حِينَ يَفْرُغُ قَالَ إِنَّ ذَلِكَ لَحَقٌّ عَلَيْهِمْ وَمَا لَهُمْ أَنْ لَا يَفْعَلُوا

Shahih Bukhari 908: Dan (masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadits sebelumnya) dari [Jabir bin 'Abdullah] ia berkata: aku mendengarnya berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan memulai dengan shalat, kemudian berkhutbah di hadapan manusia setelahnya. Setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selesai, beliau mendatangi tempat jama'ah wanita dan mengingatkan mereka. Beliau menyandar pada tangan Bilal, sementara Bilal sendiri membentangkan kain miliknya dimana para wanita memasukkan sedekahnya ke dalam kain tersebut." Aku (perawi) bertanya kepada 'Atha: "Bagaimana menurutmu apakah boleh jika sekarang Imam mendatangi para wanita untuk memberi peringatan kepada mereka setelah selesai dari khutbah?" 'Atha menjawab: "Itu adalah hak mereka, dan mengapa mereka tidak diperbolehkan melakukannya?"