اليمين فيما لا يملك وفي المعصية وفي الغضب

Bab Sumpah pada yang tak dikuasai, pada kemaksiatan dan saat marah

Shahih Bukhari #6184

صحيح البخاري ٦١٨٤: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ أَرْسَلَنِي أَصْحَابِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْأَلُهُ الْحُمْلَانَ فَقَالَ وَاللَّهِ لَا أَحْمِلُكُمْ عَلَى شَيْءٍ وَوَافَقْتُهُ وَهُوَ غَضْبَانُ فَلَمَّا أَتَيْتُهُ قَالَ انْطَلِقْ إِلَى أَصْحَابِكَ فَقُلْ إِنَّ اللَّهَ أَوْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْمِلُكُمْ

Shahih Bukhari 6184: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin A'la`] telah menceritakan kepada kami [Abu Usamah] dari [Buraid] dari [Abu Burdah] dari [Abu Musa] menuturkan: sahabat-shabatku mengutusku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam agar aku menanyai beliau mengenai kendaraan untuk mengangkut kami. Tetapi beliau bersabda: "Demi Allah, saya tidak bisa mengikutsertakan kalian naik kendaraan." Ketika itu kutemui beliau dalam keadaan marah. Ketika aku mendatangi beliau di waktu selanjutnya, beliau bersabda: "Temuilah kawan-kawanmu, dan katakan kepada mereka bahwa Allah atau Rasulullah mempunyai kendaraan untuk mengangkut kalian."

Shahih Bukhari #6185

صحيح البخاري ٦١٨٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ عَنْ صَالِحٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ ح و حَدَّثَنَا الْحَجَّاجُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ النُّمَيْرِيُّ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ الْأَيْلِيُّ قَالَ سَمِعْتُ الزُّهْرِيَّ قَالَ سَمِعْتُ عُرْوَةَ بْنَ الزُّبَيْرِ وَسَعِيدَ بْنَ الْمُسَيَّبِ وَعَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ وَعُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ حَدِيثِ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ قَالَ لَهَا أَهْلُ الْإِفْكِ مَا قَالُوا فَبَرَّأَهَا اللَّهُ مِمَّا قَالُوا كُلٌّ حَدَّثَنِي طَائِفَةً مِنْ الْحَدِيثِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ } الْعَشْرَ الْآيَاتِ كُلَّهَا فِي بَرَاءَتِي فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ وَكَانَ يُنْفِقُ عَلَى مِسْطَحٍ لِقَرَابَتِهِ مِنْهُ وَاللَّهِ لَا أُنْفِقُ عَلَى مِسْطَحٍ شَيْئًا أَبَدًا بَعْدَ الَّذِي قَالَ لِعَائِشَةَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { وَلَا يَأْتَلِ أُولُوا الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى } الْآيَةَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ بَلَى وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لِي فَرَجَعَ إِلَى مِسْطَحٍ النَّفَقَةَ الَّتِي كَانَ يُنْفِقُ عَلَيْهِ وَقَالَ وَاللَّهِ لَا أَنْزِعُهَا عَنْهُ أَبَدًا

Shahih Bukhari 6185: Telah menceritakan kepada kami [Abdul 'Aziz] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] dari [Shalih] dari [Ibnu Syihab] -lewat jalur periwayatan lain- Telah menceritakan kepada kami [Al Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Umar An Numairi] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Yazid Al Aili] menuturkan: aku mendengar [Az Zuhri] menuturkan: aku mendengar [Urwah bin Zubair] dan [Sa'id bin Musayyab] dan [Alqomah bin Waqqash] dan [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] tentang hadits ['Aisyah] isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika penyebar berita bohong menyebarkan isu bahwa dia berbuat zina, maka Allah menurunkan berita kesuciannya: 'Masing-masing penyebar berita bohong itu menceritakan sekumpulan cerita bohong tentang aku, maka Allah menurunkan ayat: 'Sesungguhnya orang-orang yang menyebarkan berita bohong,,, hingga sepuluh ayat berikutnya (QS. Annur 11-21) yang kesemuanya menjelaskan berita kesucianku. Abu Bakar ash Shiddiq yang sebagai pihak menanggung nafkah Misthah bin Utsatsah karena masih ada hubungan kekerabatan mengatakan: "Demi Allah, saya tidak akan memberi nafkah lagi kepada Misthah sedikit pun selama-lamanya setelah ia turut serta menyebarkan isu tentang 'Aisyah." Maka Allah menurunkan ayat: 'dan janganlah orang-orang yang diberi kelebihan rejeki dan kelapangan diantara kalian untuk menahan pemberiannya kepada kerabat' (QS.Annur 22), lantas Abu Bakar mengatakan: 'Baik demi Allah, sungguh saya mengharap jika Allah mengampuni kesalahanku' lantas Abu Bakar meneruskan kembali pemberian nafkahnya dan berkata: 'Demi Allah, saya tidak akan lagi mencabutnya selama-lamanya.'

Shahih Bukhari #6186

صحيح البخاري ٦١٨٦: حَدَّثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ زَهْدَمٍ قَالَ كُنَّا عِنْدَ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَفَرٍ مِنْ الْأَشْعَرِيِّينَ فَوَافَقْتُهُ وَهُوَ غَضْبَانُ فَاسْتَحْمَلْنَاهُ فَحَلَفَ أَنْ لَا يَحْمِلَنَا ثُمَّ قَالَ وَاللَّهِ إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَا أَحْلِفُ عَلَى يَمِينٍ فَأَرَى غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَتَيْتُ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ وَتَحَلَّلْتُهَا

Shahih Bukhari 6186: Telah menceritakan kepada kami [Abu Ma'mar] telah menceritakan kepada kami ['Abdul Warits] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Al Qasim] dari [Zahdam] menuturkan: kami pernah di dekat [Abu Musa Al Asy'ari]. Dia menuturkan: selanjutnya kudatangi Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersama sejumlah orang-orang Asy'ari, saya jumpai beliau ketika beliau sedang marah. Kami meminta beliau agar mengikutsertakan kami untuk naik kendaraan. Tetapi beliau bersumpah untuk tidak mengikut sertakan kami naik kendaraan. Kemudian beliau mengatakan: "Demi Allah, insya Allah tidaklah aku bersumpah dengan suatu sumpah, kemudian kulihat ada sesuatu yang lebih baik daripadanya, selain kulakukan yang lebih baik, dan kubayar kaffarat sumpahku."