كيف نزل الوحي وأول ما نزل

Bab Bagaimana turunnya wahyu? Dan apa yang pertama kali diturunkan?

Shahih Bukhari #4596

صحيح البخاري ٤٥٩٦: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ شَيْبَانَ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ أَخْبَرَتْنِي عَائِشَةُ وَابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَبِثَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمَكَّةَ عَشْرَ سِنِينَ يُنْزَلُ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ وَبِالْمَدِينَةِ عَشْرَ سِنِينَ

Shahih Bukhari 4596: Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Syaiban] dari [Yahya] dari [Abu Salamah] ia berkata: Telah mengabarkan kepadaku [Aisyah] dan Ibnu Abbas radliyallahu 'anhum, keduanya berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiam diri di Makkah selama sepuluh tahun, dan Al Qur`an diturunkan kepada beliau. Sementara di Madinah adalah juga sepuluh tahun.

Shahih Bukhari #4597

صحيح البخاري ٤٥٩٧: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي عَنْ أَبِي عُثْمَانَ قَالَ أُنْبِئْتُ أَنَّ جِبْرِيلَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ أُمُّ سَلَمَةَ فَجَعَلَ يَتَحَدَّثُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأُمِّ سَلَمَةَ مَنْ هَذَا أَوْ كَمَا قَالَ قَالَتْ هَذَا دِحْيَةُ فَلَمَّا قَامَ قَالَتْ وَاللَّهِ مَا حَسِبْتُهُ إِلَّا إِيَّاهُ حَتَّى سَمِعْتُ خُطْبَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخْبِرُ خَبَرَ جِبْرِيلَ أَوْ كَمَا قَالَ قَالَ أَبِي قُلْتُ لِأَبِي عُثْمَانَ مِمَّنْ سَمِعْتَ هَذَا قَالَ مِنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ

Shahih Bukhari 4597: Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Isma'il] Telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] ia berkata: Aku mendengar [bapakku] dari [Abu 'Utsman] ia berkata: Telah diberitakan kepadaku, bahwa Jibril mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sementara di sisi beliau ada Ummu Salamah. Maka Jibril pun berbincang-bincang. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Ummu Salamah: "Siapakah ini?" atau sebagaimana yang beliau katakan. Ia menjawab: "Ini adalah Dihyah." Maka ketika beranjak, Ummu Salamah berkata: "Demi Allah, tidaklah aku menduganya bahwa ia adalah Jibril, hingga aku mendengar Khuthbah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyampaikan berita tentang Jibril, atau sebagaimana yang dikatakan." Bapakku berkata: Aku bertanya kepada Abu 'Utsman: "Dari siapa anda mendengar hadits ini?" Ia menjawab: "Dari [Usamah bin Zaid]."

Shahih Bukhari #4598

صحيح البخاري ٤٥٩٨: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلَّا أُعْطِيَ مَا مِثْلهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Shahih Bukhari 4598: Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yusuf] Telah menceritakan kepada kami [Al Laits] Telah menceritakan kepada kami [Sa'id Al Maqburi] dari [bapaknya] dari Abu Hurairah, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorang Nabi pun kecuali telah diberi keistimewaan-keistimewaan khusus yang tidak diberikan kepada manusia lainnya sehingga orang-orang beriman padanya. Dan ada pun yang diberikan padaku adalah wahyu yang Allah turunkan kepadaku. Maka aku berharap, bahwa aku adalah Nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat."

Shahih Bukhari #4599

صحيح البخاري ٤٥٩٩: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ صَالِحِ بْنِ كَيْسَانَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى تَابَعَ عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَحْيَ قَبْلَ وَفَاتِهِ حَتَّى تَوَفَّاهُ أَكْثَرَ مَا كَانَ الْوَحْيُ ثُمَّ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدُ

Shahih Bukhari 4599: Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Muhammad] Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Shalih bin Kaisan] dari [Ibnu Syihab] ia berkata: Telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik radliyallahu 'anhu, bahwa Allah ta'ala menurunkan wahyu kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam pada periode mendekati wafatnya sampai Allah mewafatkannya, lebih banyak dari wahyu sebelumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat setelah itu.

Shahih Bukhari #4600

صحيح البخاري ٤٦٠٠: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَسْوَدِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ سَمِعْتُ جُنْدَبًا يَقُولُ اشْتَكَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَقُمْ لَيْلَةً أَوْ لَيْلَتَيْنِ فَأَتَتْهُ امْرَأَةٌ فَقَالَتْ يَا مُحَمَّدُ مَا أُرَى شَيْطَانَكَ إِلَّا قَدْ تَرَكَكَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ { وَالضُّحَى وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَى مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَى }

Shahih Bukhari 4600: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Al Aswad bin Qais] ia berkata: Aku mendengar [Jundub] berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah jatuh sakit hingga beliau tidak bisa bangun selama sehari atau dua hari, maka seorang wanita pun datang kepada beliau dan berkata: "Wahai Muhammad, tidaklah aku melihat setanmu itu, kecuali ia telah meninggalkanmu." Maka Allah 'azza wa jalla menurunkan ayat: {WADLDLUHAA, WALLAILI IDZAA SAJAA, MAA WADDA'AKA RABBUKA WAMAA QALAA} (Demi waktu Dluha, dan demi waktu malam ketika tiba, sesungguhnya Tuhan-mu tidaklah meninggalkanmu) (QS. Adh Dhuha: 1-3).