هبة المرأة لغير زوجها وعتقها إذا كان لها زوج فهو

Bab Menghibahkan seorang budal wanita kepada selain suaminya

Shahih Bukhari #2401

صحيح البخاري ٢٤٠١: حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَسْمَاءَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لِيَ مَالٌ إِلَّا مَا أَدْخَلَ عَلَيَّ الزُّبَيْرُ فَأَتَصَدَّقُ قَالَ تَصَدَّقِي وَلَا تُوعِي فَيُوعَى عَلَيْكِ

Shahih Bukhari 2401: Telah menceritakan kepada kami [Abu 'Ashim] dari [Ibnu Juraij] dari [Ibnu Abi Mulaikah] dari ['Abbad bin 'Abdullah] dari Asma' radliyallahu 'anhu berkata: Aku berkata: "Wahai Rasulullah, aku tidak memiliki harta kecuali apa yang diberikan oleh Az Zubair Apakah aku boleh bershadaqah dengannya?" Beliau menjawab: "Bershadaqahlah dan jangan kamu tutup rapat guci tempat menyimpan makanan itu, karena nanti Allah menutup rezekimu."

Shahih Bukhari #2402

صحيح البخاري ٢٤٠٢: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ فَاطِمَةَ عَنْ أَسْمَاءَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَنْفِقِي وَلَا تُحْصِي فَيُحْصِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَلَا تُوعِي فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ

Shahih Bukhari 2402: Telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin "Urwah] dari [Fathimah] dari [Asma'] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berinfaqlah dan jangan kamu hitung-hitung (pelit) karena nanti Allah akan berhitung kepadamu dan jangan kamu tutup rapat guci tempat menyimpan makanan itu karena nanti Allah akan menutup rezekimu."

Shahih Bukhari #2403

صحيح البخاري ٢٤٠٣: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ عَنْ اللَّيْثِ عَنْ يَزِيدَ عَنْ بُكَيْرٍ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ مَيْمُونَةَ بِنْتَ الْحَارِثِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا أَعْتَقَتْ وَلِيدَةً وَلَمْ تَسْتَأْذِنْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا كَانَ يَوْمُهَا الَّذِي يَدُورُ عَلَيْهَا فِيهِ قَالَتْ أَشَعَرْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنِّي أَعْتَقْتُ وَلِيدَتِي قَالَ أَوَفَعَلْتِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ أَمَا إِنَّكِ لَوْ أَعْطَيْتِهَا أَخْوَالَكِ كَانَ أَعْظَمَ لِأَجْرِكِ وَقَالَ بَكْرُ بْنُ مُضَرَ عَنْ عَمْرٍو عَنْ بُكَيْرٍ عَنْ كُرَيْبٍ إِنَّ مَيْمُونَةَ أَعْتَقَتْ

Shahih Bukhari 2403: Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] dari [Al Laits] dari [Yazid] dari [Bukair] dari Kuraib, maula Ibnu 'Abbas bahwa Maimunah binti Al Harits radliyallahu 'anha mengabarkan kepadanya bahwa Dia telah membebaskan budak wanitanya namun dia tidak meminta izin terlebih dahulu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika hari giliran Beliau di rumahnya, Maimunah berkata: "Apakah engkau telah mengetahui wahai Rasulullah, bahwa saya telah membebaskan budak wanita saya?" Beliau bertanya: "Apakah kamu sudah melakukannya?" Dia menjawab: "Ya, sudah." Beliau bersabda: "Jika seandainya kamu hibahkan budak itu kepada bibi-bibi kamu tentu kamu akan mendapatkan pahala yang besar." Dan berkata Bakar bin Mudhar dari ['Amru] dari [Bukair] dari [Kuraib] bahwa [Maimunah] telah membebaskan (budaknya).

Shahih Bukhari #2404

صحيح البخاري ٢٤٠٤: حَدَّثَنَا حِبَّانُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا مَعَهُ وَكَانَ يَقْسِمُ لِكُلِّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ يَوْمَهَا وَلَيْلَتَهَا غَيْرَ أَنَّ سَوْدَةَ بِنْتَ زَمْعَةَ وَهَبَتْ يَوْمَهَا وَلَيْلَتَهَا لِعَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَبْتَغِي بِذَلِكَ رِضَا رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Bukhari 2404: Telah menceritakan kepada kami [Hibban bin Musa] telah mengabarkan kepada kami ['Abdullah] telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dari [Az Zuhriy] dari ['Urwah] dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila hendak mengadakan suatu perjalanan, Beliau melakukan undian siapa diantara isteri-isteri Beliau yang keluar namanya untuk turut serta bersama Beliau. Dan juga Beliau selalu menggilir isteri-isteri Beliau untuk setiap hari dan malamnya kecuali Saudah binti Zam'ah yang dia telah menghibahkan jatah giliran hari dan malamnya kepada 'Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dengan tujuan mencari ridho Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.