بَقِيَّةُ الْفَرَائِضِ

Bab Hadits-Hadits Lainnya Tentang Faraidl

Sunan Daruquthni #4165

سنن الدارقطني ٤١٦٥: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ , نا مُحَمَّدُ بْنُ بَكَّارٍ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي الزِّنَادِ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ خَارِجَةَ بْنِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ , عَنْ أَبِيهِ , قَالَ: «كُلُّ قَوْمٍ يَتَوَارَثُونَ إِلَّا مَنْ عُمِّي مَوْتُ بَعْضِهِمْ قَبْلَ بَعْضٍ فِي هَدْمٍ أَوْ حَرْقٍ أَوْ قِتَالٍ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ وُجُوهِ الْمُتَؤَالِفِ فَإِنَّ بَعْضَهُمْ لَا يَرِثُ بَعْضًا , وَلَكِنْ يُورَثُ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ يَرِثُهُ أَوْلَى النَّاسِ بِهِ مِنَ الْأَحْيَاءِ كَأَنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَنْ عُمِّي مَوْتُهُ مَعَهُ قَرَابَةٌ»

Sunan Daruquthni 4165: Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bakkar menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Abu Az-Zinad menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Kharijah bin Zaid bin Tsabit, dari ayahnya, "Setiap kaum saling mewarisi, kecuali yang tidak diketahui kematian sebagian mereka sebelum sebagian lainnya dalam peristiwa gempa bumi, kebakaran, peperangan atau lainnya dan beberapa peristiwa yang terjadi bersamaan, maka sebagian mereka tidak mewarisi sebagian lainnya. Akan tetapi setiap orang dari mereka mewariskan, yang mewarisinya adalah orang hidup yang paling berhak terhadapnya, walaupun seolah-olah tidak ada hubungan kekerabatan antara dia dengan orang yang tidak diketahui kematiannya itu."

Grade

Sunan Daruquthni #4166

سنن الدارقطني ٤١٦٦: نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْبَزَّازُ , نا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ , نا إِسْمَاعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ , عَنِ ابْنِ عَوْنٍ , عَنْ عِيسَى بْنِ الْحَارِثِ , قَالَ: كَانَتْ أُمُّ وَلَدٍ لِأَخِي شُرَيْحِ بْنِ الْحَارِثِ وَلَدَتْ لَهُ جَارِيَةً فَزُوِّجَتْ فَوَلَدَتْ غُلَامًا ثُمَّ تُوُفِّيَتْ أُمُّ الْوَلَدِ , قَالَ: فَاخْتَصَمَ فِي مِيرَاثَهَا شُرَيْحُ بْنُ الْحَارِثِ وَابْنُ ابْنَتِهَا إِلَى شُرَيْحٍ , فَجَعَلَ شُرَيْحُ بْنُ الْحَارِثِ يَقُولُ لِشُرَيْحٍ: إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ مِيرَاثٌ فِي كِتَابِ اللَّهِ إِنَّمَا هُوَ ابْنُ ابْنَتِهَا , قَالَ: فَقَضَى شُرَيْحٌ بِمِيرَاثِهَا لِابْنِ ابْنَتِهَا , وَقَالَ {وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ} [الأحزاب: 6] , فَرَكِبَ مَيْسَرَةُ بْنُ يَزِيدَ إِلَى ابْنِ الزُّبَيْرِ فَأَخْبَرَهُ بِالَّذِي كَانَ مِنْ شُرَيْحٍ , فَكَتَبَ ابْنُ الزُّبَيْرِ إِلَى شُرَيْحٍ: إِنَّ مَيْسَرَةَ بْنَ يَزِيدَ ذَكَرَ لِي كَذَا وَكَذَا وَإِنَّكَ قُلْتَ عِنْدَ ذَلِكَ {وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ} [الأحزاب: 6] , وَإِنَّمَا كَانَتْ تِلْكَ الْآيَةُ فِي شَأْنِ الْعَصَبَةِ كَانَ الرَّجُلُ يُعَاقِدُ الرَّجُلَ , فَيَقُولُ: تَرِثُنِي وَأَرِثُكَ فَلَمَّا نَزَلَتْ تُرِكَ ذَاكَ , فَجَاءَ مَيْسَرَةُ بْنُ يَزِيدَ بِالْكِتَابِ إِلَى شُرَيْحٍ , فَلَمَّا قَرَأَهُ أَبَى أَنْ يَرُدَّ قَضَاءَهُ , وَقَالَ: «فَإِنَّهُ إِنَّمَا أَعْتَقَهَا خَبَيَاتِ بَطْنِهَا»

Sunan Daruquthni 4166: Ya'qub bin Ibrahim Al Bazzaz menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Arafah menceritakan kepada kami, Ismail bin Ulayyah menceritakan kepada kami dari Ibnu Aim, dari Isa bin Al Harits, dia berkata: Ummu walad milik sudaraku, Syuraih bin Al Haris, melahirkan anak perempuan darinya. Lalu anak perempuan itu dinikahkan dan melahirkan anak laki-laki, lalu ummu walad itu meninggal. Ia lanjut berkata: Kemudian Syuraih bin Al Harits dan anak laki-laki dari putrinya itu berselisih tentang warisannya dan mengadukannya kepada Syuraih. Maka Syuraih bin Al Haris berkata kepada Syuraih, bahwa ia tidak mempunyai warisan menurut Kitabullah, karena ia adalah anak laki-laki dari anak perempuannya. Namun Syuraih menetapkan warisannya untuk anak laki-laki dari anak perempuannya, dan dia berkata, "Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. " (Qs. Al Anfaal [8]: 75) Lalu Maisarah bin Yazid berangkat menemui Ibnu Az-Zubair, dan memberitahukan kepadanya tentang ketetapan Syuraih. Maka Ibnu Az-Zubair menulis surat kepada Syuraih (yang isinya), "Sesungguhnya Maisarah bin Yazid telah menyebutkan demikian dan demikian kepadaku, dan saat itu engkau berkata, ' Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam Kitab Allah', padahal ayat ini mengenai ashabah. Yaitu seseorang yang menuntut tebusan pembunuhan, lalu dia berkata, 'Engkau mewarisiku dan aku mewarisimu.' Setelah turunnya ayat ini, maka hal itu ditinggalkan." Kemudian Maisarah bin Yazid datang dengan membawakan surat itu kepada Syuraih. Setelah membacanya, ia enggan menarik kembali keputusannya, dan ia berkata, "Sebenarnya dia dimerdekakan oleh yang terlahir dari perutnya'."

Grade

Sunan Daruquthni #4167

سنن الدارقطني ٤١٦٧: نا مُحَمَّدُ بْنُ حَمْدَوَيْهِ الْمَرْوَزِيُّ , نا مَحْمُودُ بْنُ آدَمَ , نا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ , عَنْ مُطَرِّفٍ , عَنِ الشَّعْبِيِّ , قَالَ: قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: «لَا يَرِثُ الْقَاتِلُ خَطَأً وَلَا عَمْدًا» وَاللَّهُ أَعْلَمُ

Sunan Daruquthni 4167: Muhammad bin Hamdawaih Al Marwazi menceritakan kepada kami, Mahmud bin Adam menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Ayyasy menceritakan kepada kami dari Mutharrif, dari Asy-Sya'bi, dia berkata, "Umar RA berkata, 'Orang yang membunuh tidak mewarisi (orang yang dibunuhnya), baik tidak disengaja maupun disengaja'." Wallahu a 'lam.

Grade