بَابُ صَلَاةِ الْمَرِيضِ وَمَنْ رَعَفَ فِي صَلَاتِهِ كَيْفَ يَسْتَخْلِفُ

Bab Cara Shalat Orang Sakit dan Mimisan serta Bagaimana Jika Ingin Mundur (Keluar dari Shalat)

Sunan Daruquthni #1690

سنن الدارقطني ١٦٩٠: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ بُطْحَا , ثنا الْحُسَيْنُ بْنُ زَيْدِ بْنِ الْحَكَمِ الْجَبْرِيُّ , ثنا حَسَنُ بْنُ حُسَيْنٍ الْعُرَنِيُّ , حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ زَيْدٍ , عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَلِيِّ بْنِ حُسَيْنٍ , عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عَلِيٍّ , عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يُصَلِّي الْمَرِيضُ قَائِمًا إِنِ اسْتَطَاعَ , فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ صَلَّى قَاعِدًا , فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَسْجُدَ أَوْمَأَ وَجَعَلَ سُجُودَهُ أَخْفَضَ مِنْ رُكُوعِهِ , فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يُصَلِّيَ قَاعِدًا صَلَّى عَلَى جَنْبِهِ الْأَيْمَنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ , فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى جَنْبِهِ الْأَيْمَنِ صَلَّى مُسْتَلْقِيًا وَرِجْلَاهُ مِمَّا يَلِي الْقِبْلَةَ»

Sunan Daruquthni 1690: Ibrahim bin Muhammad bin Ali bin Bathha menceritakan kepada kami. Al Husain bin Yazid bin Al Hakam Al Jibri menceritakan kepada kami, Hasan bin Husain Al Urani menceritakan kepada kami. Husain bin Zaid menceritakan kepada kami. dari Ja'far bin Muhammad, dari bapaknya. dari Ali bin Husain. dari Al Husain bin Ali. dari Ali bin Abi Thalib. dari Nabi SAW. beliau bersabda. "Orang yang sedang sakit hendaklah shalat dengan herdiri jika mampu. Jika tidak mampu, hendaklah dia shalat dengan duduk. Jika tidak mampu bersujud, maka dengan memberi isyarat dan menjadikan sujudnya lebih rendah dari ruku'nya. Jika tidak mampu untuk shalat dengan duduk. maka hendaklah dia shalat dengan miring ke kanan dengan menghadap kiblat. Jika tidak mampu shalat dengan miring ke kanan, maka hendaklah dia shalat dengan terlentang dan kedua kakinya berada di dekat kiblat."

Grade

Sunan Daruquthni #1691

سنن الدارقطني ١٦٩١: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمَّادٍ , ثنا عَبَّاسُ بْنُ يَزِيدَ , ثنا عَبْدُ الرَّزَّاقِ , ثنا أَبُو بَكْرِ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , قَالَ: «يُصَلِّي الْمَرِيضُ مُسْتَلْقِيًا عَلَى قَفَاهُ تَلِي قَدَمَاهُ الْقِبْلَةَ»

Sunan Daruquthni 1691: Ibrahim bin Hammad menceritakan kepada kami, Abbas bin Yazid menceritakan kepada kami, Abdurrazaq menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Ubaidillah bin Umar, dari bapaknya, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dia berkata, "Orang yang sedang sakit shalat dengan terlentang di atas punggungnya, serta kedua kakinya di dekat kiblat."

Grade

Sunan Daruquthni #1692

سنن الدارقطني ١٦٩٢: حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي عُثْمَانَ الْقَارِيُّ , ثنا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ , نا أَبُو سَعِيدٍ سُفْيَانُ بْنُ زِيَادٍ الْمُؤَدِّبُ , نا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْقَطَّامِيُّ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَرَعَفَ أَوْ قَاءَ فَلْيَضَعْ يَدَهُ عَلَى فِيهِ وَيَنْظُرْ رَجُلًا مِنَ الْقَوْمِ لَمْ يَسْبِقْ بِشَيْءٍ فَيُقَدِّمُهُ , وَيَذْهَبُ فَيَتَوَضَّأُ ثُمَّ يَجِيءُ فَيَبْنِي عَلَى صَلَاتِهِ مَا لَمْ يَتَكَلَّمْ فَإِنْ تَكَلَّمَ اسْتَأْنَفَ الصَّلَاةَ»

Sunan Daruquthni 1692: Ahmad bin Muhammad bin Abi Utsman Al Qari menceritakan kepada kami. Muhammad bin Ishak bin Khuzaimah menceritakan kepada kami, Abu Sa'id Sufyan bin Ziyad Al Mu'addib mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Al Qaththami menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ziyad. dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda. "Jika salah seorang di antara kalian mengerjakan shalat, lalu keluar darah dari hidungnya atau muntah, maka hendaklah dia meletakkan tangannya pada mulutnya dan melihat pada salah seorang di antara kaum yang tidak terjadi apa-apa pada dirinya, lalu menyuruhnya maju dan dia sendiri pergi untuk berwudhu, kemudian dia datang dan meneruskan shalatnya selagi dia belum berbicara. Jika dia telah berbicara, maka dia harus memulai kembali shalatnya. "

Grade